Banjarnegara dan Kepanduan

Cikal bakal Pramuka lahir di sini


Banjarnegara-YPICB. Salah satu organ pergerakan Syarikat Islam yang sangat lekat dengan Banjarnegara adalah SIAP (Syarikat Islam Angkatan Pandu, dahulu bernama Sjarikat Islam Afdeeling Padvinderij). SIAP merupakan sayap pergerakan pemuda yang dimiliki oleh PSI. Organisasi ini didirikan pada 9 April 1928 pada saat PSI menyelenggarakan kongres di Yogyakarta. Selain SIAP, gerakan pemuda yang menjadi bagian dari PSI adalah Pemuda Muslimin Indonesia (PMI). Keduanya merupakan organisasi otonom yang saling menguatkan dan mendukung kaderisasi dalam tubuh PSI.

Dalam perkembangannya, Banjarnegara sangatlah lekat dengan SIAP. Kedekatan emosional antara keduanya bermula ketika pada kongres SIAP pertama pada 2-5 Februari 1928, Banjarnegara dipilih sebagai tempatnya. Pada kongres yang pertama ini terjadi peristiwa penting terkait penggantian istilah padvinders atau panvinderij. Dalam kongres yang terselenggara di Darul Maarif itu, Agus Salim mengusulkan agar istilah padvinders diubah menjadi ‘pandu’ dan istilah padvinderij menjadi ‘kepanduan.’ Hadirin yang mengikuti kongres tersebut setuju, sehingga sejak saat itu SIAP menjadi Sarekat Islam Afdeling Pandoe. Pergantian istilah ini menjadi penanda baru lahirnya semangat pergerakan kebangsaan.

Istilah ‘pandu’ yang berarti penunjuk jalan kemudian digunakan secara nasional sampai kemudian digantikan dengan istilah ‘pramuka’ pada tahun 1960-an. Munculnya istilah ‘pandu’ dan ‘kepanduan’ dilatarbelakangi larangan penggunaan istilah padvinders atau padvinderij oleh NIPV. Semula NIPV berkeinginan agar gerakan kepanduan di seluruh Hindia Belanda berada di bawah naungannya. Akan tetapi, hanya ada satu yang bersedia bergabung. Akibatnya, muncul ketidaksenangan kepada organisasi yang menolak bergabung.

Kedekatan antara SIAP dan Banjarnegara tampak pula dari keberadaan Kwartir Besar yang berada di kota ini pada tahun 1954. Lokasinya berada di daerah Clincing yang berdekatan dengan alun-alun Banjarnegara. Selain itu, salah satu kader PSII Banjarnegara pernah menjabat sebagai pimpinan SIAP. Ia adalah Imam Supardjan yang pernah juga menjadi wakil presiden Lajnah Tanfidziah (pimpinan eksekutif) PSII.(btm)

Related posts